Selasa, 08 Maret 2011

KEPADATAN

PENGERTIAN KEPADATAN

Kepadatan adalah jumlah orang dalam suatu unit tempat.
Definisi padat adalah perasaan subjektif, apakah seseorang merasa terlalu padat atau tidak.

Faktor penentu lain: Kebiasaan seseorang akan tingkat kepadatan tertentu, suhu, tingkat kebisingan, latar belakang budaya, hubungan orang disekitar (apakah orang disekitarnya adalah kenalannya atau tidak).
Menurut Zlutnick & Atman, 1972
Kepadatan luar: Jumlah orang per Km2
Kepadatan dalam: Jumlah orang dalam suatu rumah

Kepadatan manusia berbanding lurus dengan:
- Suhu….Semakin banyak manusia dalam satu ruangan/tempat, makin tinggi suhu sekitar
- Kebisingan…Semakin banyak manusia dalam satu tempat, kecenderungan bising makin tinggi
Kepadatan manusia berbanding terbalik dengan:
- Privasi…Semakin tinggi kepadatan, jarak social makin rapat dan makin kurang pula perasaan privasi


Kepadatan Penduduk = Penyakit Sosial…??
Penuh sesaknya manusia dan kebisingan, selalu dihubungkan dengan kehidupan kota. Penelitian pernah dilakukan terhadap hewan. Pada hewan, kondisi yang penuh sesak ini diketahui dapat meningkatkan agresifitas, perilaku abnormal, gangguan fisik, pengabaian bayi, dan kematian yang tinggi (Fredman, 1975). Otopsi terhadap binatang yang telah mati yang pada waktu hidupnya dalam berada dalam kondisi yang padat, menunjukan tanda-tanda adanya stress yang berkepanjangan (Calhoun, 1962). Sejumlah telaah korelasi terdahulu tampaknya mendukung adanya kemungkinan bahwa kondisi yang padat mungkin akan menimbulkan dampak yang serupa pada manusia. Kajian tersebut membuktikan bahwa kepadatan penduduk (jumlah orang per unit tempat) berkorelasi positif dengan penyakit jiwa (Hollingstead & Redlich, 1958) dan rata-rata tindak kejahatan (Lottier, 1938).
Penelitian pada tahun 1970-an dilakukan di Honolulu, Chicago dan New York City telah mengungkapkan adanya korelasi positif antara kepadatan penduduk dan kenakalan remaja, penyakit jiwa, dan beberapa penyakit lain, korelasi tersebut cenderung lenyap bila variabel sosial ekonomi dikendalikan. Hasil ini menunjukan bahwa bukan kepadatan itu sendiri yang menyebabkan adanya ‘penyakit’ tersebut.

Percobaan di Laboratorium Dilakukan…
“Cowok suka sama yang padat….
Cewek suka yang longgar…”

Para pakar psikologi mencoba mencari hubungan sebab-akibat reaksi kepadatan dan kesulitan. Prosedur: menempatkan para subjek yang telah dipilih secara acak dalam situasi yang padat atau tidak padat dan kemudian mengukur pelaksanaan kegiatan, kebangkitan fisiologis, kesulitan terhadap situasi tersebut, pengambilan keputusan, agresifitas, keramahan, dan sebagainya. Laki-laki lebih toleran terhadap situasi padat dan tidak kesulitan dengan aktivitas yang harus dilakukannya ditengah kepadatan. sedangkan pada wanita, mereka lebih sulit menghadapi situasi padat.

Kepadatan Juga Bisa Memunculkan Kebersamaan…
Percobaan Semi-Natural juga dilakukan. Settingnya adalah di asrama mahasiswa. Peneliti ingin melihat bagaimana situasi kehidupan social dari anak-anak yang tinggal di asrama luas dengan lorong yang panjang, dan bagaimana dengan anak-anak yang tingal di asrama yang sempit dan berlorong pendek. Ketika diamati, mahasiswa yang tinggal dalam asrama yang luas mengeluhkan longgarnya interaksi social yang terjadi, dan mereka menjadi lebih menarik diri dan kurang suka berinteraksi. Sedangkan mahasiswa yang tinggal di asrama yang sempit lebih merasakan adanya interaksi sosial yang intens dan mereka menjadi lebih koperatif dan kompetitif.

Memanage Kepadatan…
Ketika situasi padat tidak dapat di hindari, seperti ketika dalam lift, kendaraan umum, di kelas, rumah susun, di wilayah kumuh dan lainnya. Kita bisa mengatur agar mengurangi efek negatif dari kepadatan.
Caranya adalah:
  1. Stabilkan suhu ditengah kepadatan, manfaatkan teknologi pendingin ruangan.
  2. Kurangi keberadaan barang-barang atau perabot
  3. Mengurangi aktifitas. Karena aktifitas tubuh/bergerak dapat menimbulkan efek panas tubuh meningkat dan kebisingan, sehingga keadaan ruangan/tempat anda berada pun semakin gerah dan berisik.
  4. Desain ruangan dengan kesan luas dan lembut-tenang. Kita bisa mensiasati dengan memasang cermin besar, atau warna cat yang bisa menimbulkan efek luas dan lembut.
  5. Saling kenal dengan orang sekitar kita. Ketika saling nyaman antar individu yang ada di dalam ruangan/tempat yang padat tersebut, jarak sosial akan berkurang dan ada perasaan saling aman, nyaman, akrab dan saling percaya.

Sumber Referensi:
Baron, A Robert & Byrne, Donn. 2003. Psikologi Sosial –Edisi 10. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Atkinson, L Rita, dkk. 1983. Pengantar Psikologi – Edisi Kedelapan. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Helmi, F Avin. Buletin Psikologi Tahun VII, No.2 Desember 1999.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar